diluar ujan...
ujan memang nyesekin kadang2 yah...
saya jadi inget masa-masa muda dulu
waktu teman-teman masih berhamburan dimana-mana
waktu masa depan masih urusan nanti
waktu itu, waktu itu dan waktu itu
rasanya dulu saya gak kenal hujan yang seperti ini
dulu hujan cuma rintik air yang digerujukin oleh entah siapa
yang bikin saya merutuk kesal karena udah bagus2 dandan, gak bawa payung pula
dulu. beberapa tahun lalu
sekarang rasanya hujan membawa banyak sekali kenangan
banyak sekali luka
rasanya saya seperti sedang berada di hilir sungai dan hujan adalah kenangan yang menyakitkan
kenangan itu menyapa saya dan mencubit kecil paha saya
sakit sekali
kemudian saya menangis.
heu heu heu
serius. saya nangis sampai begitu
saya capek hidup; bukan berarti saya pengen mati
tapi kok rasanya beban itu makin berat saja di pundak saya
mungkin karena saya sendirian.
saya memang bersama seseorang, tapi entah bagaimana saya sulit merasakannya
dia seperti angin yang mengelilingi saya
saya ingin seseorang itu seperti batu
jadi bisa saya pegang dan elus-elus
gak perlu permata atau batu bagus lainnya
batu kali tak papa
tapi tergenggam rapat-rapat
saya sediiihhhhh seperti hujan sore ini
menangis seperti hujan.
biasanya saya suka hujan, dengan catatan saya sudah berada di rumah atau suatu tempat yang hangat
hari ini,meskipun saya sudah duduk di dalam kamar, bertemankan notebook yang on line pula,segelas kupi meski tanpa sebatang rokok karena papa mama saya di rumah, tapi rasanya saya gak suka hujan kali ini
saya pengen pergi jauh-jauh
kemudian kembali waktu saya sudah lupa sama dia
dia. dia yang selalu saya cintai tapi entah bagaimana saya merasa saya sudah salah mencintainya...
--one sad afternoon beneath the rainy roof---
No comments:
Post a Comment